Bek FC Copenhagen, Kevin Diks, harus menepi lebih awal saat timnya berhadapan dengan Chelsea pada babak 16 besar UEFA Conference League 2024-2025. Cedera yang dialami pemain berusia 28 tahun itu berpotensi membuatnya absen memperkuat Timnas Indonesia pada agenda internasional bulan Maret mendatang.
Pertandingan antara Copenhagen dan Chelsea berlangsung di Stadion Parken, Jumat (7/3/2025) dini hari WIB. Tuan rumah harus menelan kekalahan tipis dengan skor 1-2.
Kevin Diks memulai laga sejak peluit pertama dibunyikan, namun sayangnya tidak bisa menyelesaikan pertandingan. Ia ditarik keluar pada menit ke-79 dan digantikan oleh Munashe Garan’anga. Cedera tersebut dialaminya beberapa saat sebelum pergantian, saat ia berupaya merebut bola dari Trevoh Chalobah. Kesalahan saat bertumpu membuat Diks terjatuh, yang berakibat pada cedera pergelangan kaki.
Hingga kini, FC Copenhagen masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut terkait seberapa parah cedera yang menimpa eks pemain Fiorentina tersebut. Melalui situs resminya, pelatih Jacob Neestrup mengungkapkan belum ada perkembangan signifikan mengenai kondisi Kevin Diks.
“Jacob Neestrup tidak memiliki status apa pun terkait Kevin Diks, yang keluar lapangan setelah mengalami cedera kaki. Semoga cederanya tidak terlalu parah,” kata pihak FC Copenhagen dikutip dari laman resminya, Jumat (7/3/2025).
Peran Kevin Diks sangat krusial bagi Copenhagen di musim 2024/2025. Ia telah tampil dalam 19 pertandingan Liga Denmark dan 14 laga UEFA Conference League, serta mencatatkan 10 gol sepanjang musim ini.
Absennya Diks tidak hanya menjadi pukulan bagi Copenhagen, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran bagi Timnas Indonesia. Tim asuhan Patrick Kluivert bersiap menghadapi dua laga penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yakni melawan Australia di Sydney pada 20 Maret 2025, serta menghadapi Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) lima hari kemudian.
Jika Kevin Diks absen, hal ini akan memperburuk kondisi Timnas Indonesia yang sebelumnya sudah kehilangan Justin Hubner akibat akumulasi kartu kuning pada pertandingan melawan Australia. Kehilangan dua pemain bertahan andalan diprediksi akan mempengaruhi strategi permainan Garuda di laga krusial tersebut.