Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan dukungan logistik guna mengurangi beban 2.646 warga terdampak banjir yang melanda Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang harus menghadapi dampak dari bencana alam tersebut.
Menurut data yang dikumpulkan Kemensos, ribuan warga tersebut berasal dari 752 keluarga yang tersebar di empat desa, yakni Cihanjuang, Sindanggalih, Sukadana, dan Sindangpakuon di Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat.
“Dari laporan yang kami terima, warga yang terdampak masih mengungsi di rumah kerabat yang lebih aman. Untuk jumlah yang mengungsi masih dalam proses pendataan,” ujar Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Masryani Mansyur, dalam pernyataan resminya di Jakarta, Senin.
Bantuan logistik tersebut didistribusikan dalam dua tahap melalui gudang penyimpanan logistik Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang dan gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat pada Minggu (16/3).
Pada tahap pertama, bantuan yang diberikan meliputi 400 paket makanan siap saji, 30 lembar selimut, 50 lembar kasur, 50 paket bantuan keluarga (family kit), serta 50 paket perlengkapan anak (kidsware) dengan total nilai mencapai Rp102,3 juta.
Selanjutnya, tahap kedua mencakup 629 paket makanan siap saji, 100 paket perlengkapan anak, 50 paket pakaian dewasa, 50 paket pakaian anak, 100 lembar selimut, dan 50 lembar tenda gulung dengan nilai keseluruhan sebesar Rp139,6 juta.
Tak hanya bantuan logistik, pemerintah juga memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi. Kemensos bersama Dinas Sosial dan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah mendirikan dapur lapangan di Kantor Camat Cimanggung. Dapur ini memproduksi sekitar 2.400 bungkus makanan setiap harinya, yang dibagikan untuk dua kali makan.
Masryani juga menyampaikan bahwa kondisi di wilayah terdampak kini berangsur membaik, meskipun hujan ringan masih terjadi. Proses pembersihan puing-puing akibat banjir sedang berlangsung dengan dukungan alat berat ekskavator yang dikerahkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
Diketahui sebelumnya, empat desa di kawasan tersebut sempat terendam akibat luapan Sungai Cimande, setelah curah hujan yang tinggi mengguyur Kabupaten Sumedang sejak Kamis (13/3). Ketinggian air kala itu mencapai 70 hingga 110 cm.
Pemerintah memastikan bahwa segala kebutuhan korban tetap terpenuhi selama masa tanggap darurat, sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Sumedang No: 300.2/KEP.168-HUK/2025 yang berlaku sejak 16 Maret 2025 hingga 22 Maret 2025.