Langkah Percepatan BNPB Penyedotan Air Banjir serta OMC di Bekasi

Rohmat

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengintensifkan langkah-langkah percepatan dalam menangani situasi darurat akibat banjir yang melanda wilayah Bekasi. Upaya tersebut meliputi penyedotan air menggunakan alat pompa serta penerapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi dampak curah hujan yang tinggi.

Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada Jumat, Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan bahwa penyedotan dilakukan lantaran posisi perumahan lebih rendah dibandingkan dengan jalan utama, sehingga air sulit mengalir dengan baik. Hal ini disampaikannya ketika meninjau langsung kondisi di Perumahan Sahara Indah Permai 3, Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

“Karena wilayah ini termasuk lebih rendah dari jalan, akan lama keringnya, maka dari itu kami datangkan bantuan pompa untuk membantu menyedot air supaya lebih cepat kering,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perumahan tersebut merupakan salah satu kawasan yang terdampak banjir cukup serius sejak Selasa (3/3) lalu. Hingga memasuki hari keempat, banjir berangsur surut, namun masih terdapat genangan setinggi 30 sentimeter di bagian depan gerbang perumahan.

Selain penggunaan pompa air, langkah mitigasi juga dilakukan melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), yang telah dijalankan sejak Selasa (3/3). Suharyanto menuturkan bahwa metode ini cukup memberikan dampak positif dalam penanganan darurat.

“Alhamdulillah OMC yang sudah dilakukan sejak Selasa hingga Sabtu berjalan baik, walaupun tidak bisa menghentikan hujan, tapi upaya ini bisa mengurangi curah hujan di beberapa wilayah,” ujar Suharyanto.

Ia menambahkan bahwa pada periode 10-20 Maret akan dilaksanakan OMC secara terpadu, melibatkan berbagai pihak dari tingkat pusat hingga daerah.

“Pada tanggal 10-20 Maret ini diprediksi akan terjadi hujan yang lebih lebat lagi, semoga dengan upaya OMC terpadu ini dapat mereduksi curah hujan di berbagai wilayah dengan harapan tidak terjadi banjir susulan yang lebih besar,” ujar Suharyanto.

Di samping itu, Suharyanto mengingatkan masyarakat untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan, salah satunya dengan memutus aliran listrik saat terjadi banjir. Langkah ini bertujuan untuk menghindari risiko sengatan listrik akibat korsleting atau arus pendek yang berpotensi terjadi di tengah genangan air.

Also Read

Tags

Leave a Comment