Mensos Saifullah Yusuf dan BNPB Tinjau Langsung Pengungsian Korban Banjir di Bekasi

Rohmat

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto melakukan kunjungan langsung ke lokasi pengungsian korban banjir di Bekasi.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa para pengungsi mendapatkan fasilitas yang memadai, sebagaimana yang telah diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Mensos menegaskan bahwa pihaknya memberikan dukungan terhadap penanganan bencana dengan menyalurkan berbagai jenis bantuan, termasuk logistik dan tempat tinggal sementara bagi warga terdampak.

“Sampai malam ini cukup banyak (bantuan) yang kita kirim, mulai dari kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan siap saji dan tenda. Sebagian lagi kita dukung dengan membuat dapur umum di Kecamatan Jatiasih,” kata Mensos dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Rabu.

Kementerian Sosial telah mendistribusikan bantuan dengan total nilai Rp561 juta, yang terdiri dari 3.500 paket makanan siap santap, 500 lembar selimut, 400 kasur, 100 kidware, 50 paket tenda gulung, serta 3 unit perahu karet guna mendukung proses evakuasi warga yang masih terjebak banjir.

Selain kebutuhan pokok, Mensos juga mengungkapkan bahwa pihaknya memperhatikan aspek kesejahteraan anak-anak dengan memberikan layanan psikososial serta berbagai keperluan khusus. Wanita hamil dan anak-anak menjadi fokus utama dalam distribusi bantuan ini.

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus memastikan kebutuhan para pengungsi tetap terpenuhi selama mereka masih berada di lokasi pengungsian.

“Selama di pengungsian semuanya akan kita cukupi, baik kebutuhan sahur maupun berbuka dan juga kebutuhan lainnya. Selama masih ada di pengungsian, menjadi tanggung jawab kami, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan bahwa terdapat dua lokasi utama pengungsian di Kota Bekasi, salah satunya adalah Gudang BNPB yang saat ini menampung sekitar 600 jiwa dari 297 kepala keluarga (KK).

Ia menambahkan bahwa banjir di Kota Bekasi termasuk yang cukup tinggi dibandingkan wilayah lain di Jabodetabek. Untuk mengurangi dampaknya, langkah modifikasi cuaca telah diterapkan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kondisi banjir di beberapa wilayah Jabodetabek mulai membaik berkat sinergi dan kerja sama berbagai pihak dalam upaya mitigasi bencana.

“Jadi tentu saja kerja sama semua pihak, khususnya dari Bapak Menteri Sosial yang langsung turun ke lapangan, mudah-mudahan (banjir) di Kota Bekasi segera terselesaikan,” kata Suharyanto.

BNPB telah mengerahkan personelnya untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang masih terjebak, berkoordinasi dengan BPBD, TNI, serta Polri.

Selain itu, Tagana dan relawan juga turut serta dalam berbagai aktivitas kemanusiaan, mulai dari pendirian dapur umum hingga penyediaan layanan kesehatan bagi para pengungsi.

Kolaborasi erat antara berbagai elemen tidak hanya mempercepat pemulihan bencana banjir di Bekasi, tetapi juga menjadi model dalam penanganan bencana di wilayah lain yang mengalami dampak serupa. Kemensos berkomitmen untuk terus hadir memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat yang terdampak musibah ini.

Also Read

Tags

Leave a Comment