Pasar Mobil Bekas di Jakarta Lesu Menjelang Lebaran 2025

Rohmat

Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, dinamika penjualan kendaraan roda empat bekas di ibu kota masih belum menunjukkan lonjakan berarti. Bahkan, tren yang terjadi justru mengarah pada perlambatan, seiring dengan kondisi industri otomotif nasional yang tengah mengalami penurunan.

Seorang pemilik showroom mobil bekas yang berlokasi di lantai 5 Blok M Square, Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa meskipun hari raya semakin dekat, transaksi jual beli tidak mengalami peningkatan yang berarti.

“Tidak ada perubahan sama sekali, kita masih tetap sama yang seperti mbak lihat sekarang masih sepi,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa sekalipun sempat terjadi sedikit pergerakan transaksi pada awal bulan Ramadan, volume penjualan masih jauh dari ekspektasi.

Menurutnya, lesunya pasar mobil bekas erat kaitannya dengan daya beli masyarakat yang semakin melemah. Faktor lain yang turut memperburuk situasi adalah belum membaiknya kondisi ekonomi nasional, yang berimbas pada menurunnya minat konsumen dalam melakukan pembelian kendaraan.

“THR sudah keluar, tapi daya belinya jelas menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.

Sementara itu, pengamat otomotif Bebin Djuana juga memberikan pandangan serupa mengenai tren industri otomotif di Indonesia pada tahun ini. Ia memprediksi bahwa sektor otomotif masih akan menghadapi periode yang berat.

“Industri otomotif mengalami penurunan drastis, dan kurangnya dukungan dari pemerintah menjadi faktor utama mengapa industri ini semakin terpuruk,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bebin menyoroti bahwa ekonomi Indonesia, yang turut dipengaruhi oleh situasi global, masih belum menunjukkan indikasi pemulihan yang signifikan.

Hal serupa disampaikan oleh Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Kukuh Kumara. Ia mengungkapkan bahwa volume penjualan kendaraan bermotor mengalami penyusutan yang cukup tajam, dari sebelumnya mencapai 1 juta unit menjadi 865.723 unit.

Kondisi ini memaksa GAIKINDO untuk menyesuaikan target penjualan mereka. Semula, proyeksi penjualan dipatok pada angka 1,1 juta unit, namun direvisi menjadi 850.000 unit pada Oktober 2024.

Dengan daya beli masyarakat yang terus mengalami tekanan, industri otomotif, khususnya segmen mobil bekas di Jakarta, tampaknya masih akan bergulat dengan berbagai tantangan meski momen Lebaran semakin dekat.

Also Read

Tags

Leave a Comment