Anggota legislatif dari Partai Demokrat, Al Green, menyatakan tekadnya untuk kembali membawa Donald Trump ke hadapan proses pemakzulan dalam jangka waktu satu bulan ke depan. Menurut Green, sosok mantan Presiden AS tersebut sudah tidak pantas menduduki kursi tertinggi di pemerintahan.
“Kami membutuhkan Senat yang kali ini benar-benar akan menghukumnya. Dan saya ingin kalian tahu, dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya paham bahwa dia adalah sosok Goliat. Dia adalah Goliat,” kata Green dalam orasinya saat unjuk rasa di Washington, D.C., pada Sabtu seperti dilansir Antara.
Trump, yang dikenal dengan pengaruh kuatnya di kalangan militer, penegak hukum, hingga partai politik yang pernah mengusungnya, digambarkan Green sebagai raksasa politik yang mendominasi banyak lini kekuasaan. Namun, dalam narasinya, Green mengibaratkan dirinya sebagai Daud—tokoh kecil dalam kitab suci yang mampu mengalahkan Goliat sang raksasa.
“Dia (Trump) mengendalikan para jenderal militer, dia mengendalikan Departemen Kehakiman, dan dia juga menguasai Partai Republik. Namun, teman-teman, untuk setiap Goliat, selalu ada Daud,” kata Green menambahkan.
Dengan penuh semangat dan nada perlawanan, Green menegaskan niatnya yang tak tergoyahkan untuk kembali mengajukan dokumen resmi pemakzulan.
“Saya ingin Anda tahu, Tuan Presiden, bahwa Daud ini akan mengajukan pasal-pasal pemakzulan terhadap Anda dalam 30 hari ke depan. Dalam waktu 30 hari, saya akan membawa naskah pemakzulan. Saya akan mengejar Anda. Tuan Presiden, Daud ini akan mengejar Anda,” ujar dia.
Langkah ini bukanlah debut bagi Green dalam usahanya menjegal Trump secara konstitusional. Pada periode pertama Trump menjabat sebagai presiden dari 2016 hingga 2020, Green telah tiga kali mengajukan proses pemakzulan. Namun, ketiganya kandas sebelum berhasil membuahkan hasil.
Di saat yang bersamaan, gelombang demonstrasi besar-besaran kembali bergema di berbagai kota besar di AS. Ribuan warga turun ke jalan sebagai bentuk penolakan terhadap figur Trump dan berbagai kebijakan populisnya yang identik dengan slogan Make America Great Again.
Banyak dari massa aksi tampak mengangkat poster-poster dengan pesan keras, salah satunya bertuliskan “Hands Off!”—sebuah ungkapan yang mencerminkan protes keras atas keputusan dan langkah politik Trump yang dianggap merugikan banyak pihak.