Pelabuhan Tanjung Priok mulai disesaki para pemudik yang memanfaatkan moda transportasi kapal laut untuk pulang kampung. Mereka memilih untuk berangkat lebih awal guna menghindari kepadatan arus mudik yang diperkirakan akan mencapai puncaknya dalam beberapa hari mendatang.
Sejak Jumat (21/3/2025) sore, calon penumpang yang akan menaiki Kapal Motor (KM) Ciremai terlihat memenuhi terminal pelabuhan. Kapal ini melayani rute ke berbagai daerah, termasuk Surabaya, Makassar, Bau-Bau, Ambon, hingga Jayapura.
Meskipun jadwal keberangkatan KM Ciremai baru ditetapkan pada keesokan hari, sebagian pemudik sengaja datang lebih awal untuk memastikan kelancaran perjalanan mereka. Banyak dari mereka memilih menunggu di ruang tunggu pelabuhan demi mengamankan tempat di kapal.
Fitriyani, salah seorang pemudik yang hendak pulang ke Kendari, mengungkapkan alasannya berangkat lebih cepat. Menurutnya, keputusan ini diambil agar tidak kehabisan tiket sekaligus menghindari kepadatan saat arus mudik mencapai puncaknya.
“Soalnya kalau minggu depan, tiketnya sudah habis. Padat juga, jadi lebih baik sekarang saja pulangnya,” ujar Fitriyani.
Selain itu, Fitriyani juga mengeluhkan lonjakan harga tiket kapal untuk perjalanan mudik kali ini. Ia menyebutkan bahwa ada kenaikan tarif sekitar Rp 100.000 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Iya, harganya naik dari sebelumnya. Tadinya sekitar Rp 450.000, sekarang jadi Rp 550.000,” ungkapnya.
Hal serupa disampaikan oleh Eno, seorang pemudik tujuan Ambon, yang memilih melakukan perjalanan lebih awal agar lebih nyaman selama perjalanan.
“Iya, lebih cepat lebih bagus, supaya tidak terlalu repot menghadapi banyak orang,” kata Eno.
Pihak pengelola pelabuhan memperkirakan terjadi peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan kapal laut hingga 10% dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara itu, lonjakan tertinggi arus mudik diprediksi akan terjadi pada 26-27 Maret 2025, ketika mayoritas pemudik memilih berangkat menjelang Hari Raya Idulfitri.
