Dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, dilaporkan meninggal dunia saat melakukan perjalanan turun dari Piramida Carstensz atau yang juga dikenal sebagai Puncak Jaya. Sementara itu, 13 pendaki lain yang tergabung dalam rombongan dipastikan selamat, termasuk di antaranya musisi Fiersa Besari serta tiga warga negara asing (WNA).
“Sementara (pendaki lain) dalam keadaan baik,” ujar Kepala Kantor SAR Mimika, I Wayan Suyatna, ketika dikonfirmasi pada Minggu (2/3/2024).
Cuaca Buruk Menghambat Evakuasi
Menurut Wayan, tim SAR sempat melakukan upaya evakuasi terhadap para pendaki, termasuk dua korban yang meninggal dunia. Namun, proses tersebut harus dihentikan sementara akibat kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
“Dihentikan sementara dikarenakan cuaca yang tidak mendukung dan rencana pelaksanaan evakuasi dilanjutkan pada besok hari,” jelasnya.
Saat ini, rombongan pendaki masih berada di basecamp Lembah Kuning, lokasi perhentian sebelum tim SAR melanjutkan proses evakuasi.
Pernyataan Operator Pendakian
Informasi mengenai meninggalnya Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono pertama kali diumumkan oleh PT Tropis Cartenz Jaya, operator yang mengatur pendakian ke Puncak Jaya. Dalam pernyataan resminya, perusahaan tersebut menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian kedua pendaki.
“PT Tropis Cartenz Jaya, selaku operator, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Saudari Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono pada 1 Maret 2025 dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz Pyramid menuju Base Camp Lembah Kuning,” tulisnya dalam unggahan di Instagram pada Minggu (2/3).
Kedua pendaki tersebut diketahui merupakan klien dari Indonesian Expeditions, sebuah agen perjalanan yang menangani ekspedisi pendakian. Mereka berhasil mencapai puncak gunung setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada 28 Februari 2025, sebelum akhirnya mengalami kejadian tragis saat perjalanan turun.
“Kedua wanita hebat ini, yang merupakan klien dari agen operator Indonesian Expeditions, telah berhasil mencapai puncak setinggi 4.884 mdpl pada 28 Februari 2025,” lanjut pernyataan tersebut.
Hingga kini, pihak berwenang dan operator pendakian masih berkoordinasi untuk memastikan evakuasi dapat dilakukan dengan aman.