UNICEF bekerja sama dengan pemerintah guna memperluas jangkauan imunisasi anak di Sumatra Utara (Sumut). Inisiatif ini bertujuan menjamin bahwa setiap anak memperoleh hak fundamentalnya untuk mendapatkan perlindungan dari penyakit yang mudah menular.
Perwakilan UNICEF, dr. Dita Ramadonna, M.Sc, menegaskan bahwa imunisasi merupakan bagian esensial dari pemenuhan hak dasar anak. Pemerintah bersama orang tua memiliki kewajiban moral dan sosial untuk memastikan anak-anak menerima perlindungan optimal melalui imunisasi.
“Ini adalah investasi bagi masa depan generasi Indonesia Emas 2045,” katanya pada acara Workshop Public-Private Mix di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (25/3/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Muhammad Faisal, menekankan bahwa keberhasilan program imunisasi tidak hanya bergantung pada upaya pemerintah, tetapi juga melibatkan sektor swasta serta masyarakat luas. Menurutnya, tanpa adanya sinergi yang solid, mencapai target cakupan imunisasi yang ideal akan menjadi tantangan besar.
“Workshop ini diharapkan menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, menemukan solusi inovatif, dan menyusun strategi bersama guna melindungi generasi mendatang,” ucapnya.
Melalui langkah-langkah strategis yang terarah, diharapkan cakupan imunisasi di Sumut mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga dapat menjamin anak-anak terlindungi dari penyakit yang sebenarnya dapat dicegah melalui imunisasi.
Sumut menjadi salah satu wilayah dengan jumlah anak zero-dose tertinggi di Indonesia. Tercatat sebanyak 103.962 anak di provinsi ini belum memperoleh imunisasi dasar, yang meningkatkan potensi penyebaran penyakit berbahaya seperti difteri, pertusis, dan tetanus yang berisiko fatal.
Lima daerah dengan angka anak zero-dose tertinggi di Sumut meliputi Medan, Deli Serdang, Langkat, Simalungun, dan Serdang Bedagai. Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan permasalahan ini dapat diatasi secara efektif guna menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh di masa depan.
