Waspada! Minuman Bersoda dan Manis Bisa Jadi Pintu Masuk Kanker Mulut

Rohmat

Kanker mulut dapat mengancam siapa saja, dan kebiasaan sederhana seperti mengonsumsi satu kaleng minuman soda setiap hari bisa meningkatkan risikonya secara drastis. Berdasarkan riset terbaru di Amerika Serikat, ditemukan bahwa lebih dari 160.000 perempuan yang rutin mengonsumsi minuman manis memiliki kemungkinan lima kali lebih tinggi untuk terkena kanker mulut dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya.

Para ilmuwan mengungkapkan bahwa perempuan yang mengonsumsi minuman manis secara teratur memiliki risiko hampir lima kali lipat lebih besar dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsinya kurang dari sekali dalam sebulan.

“Fakta ini mengejutkan, terutama karena peningkatan risiko tetap ada bahkan pada perempuan yang tidak merokok atau mengonsumsi alkohol, dua faktor yang sebelumnya dianggap sebagai penyebab utama kanker mulut,” tulis Dailymail, Minggu (16/3/2025).

Bagaimana minuman manis bisa meningkatkan risiko kanker mulut masih menjadi fokus penelitian lebih lanjut. Namun, dugaan kuat mengarah pada kandungan gula yang tinggi, khususnya sirup jagung tinggi fruktosa yang sering digunakan sebagai pemanis. Bahan ini diduga dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme di dalam rongga mulut, menyebabkan inflamasi berkepanjangan, dan pada akhirnya memicu perubahan sel yang bisa berkembang menjadi kanker.

Dalam penelitian yang berlangsung selama tiga dekade, tercatat 124 kasus kanker mulut, dengan mayoritas penderitanya memiliki kebiasaan rutin mengonsumsi minuman berpemanis. Yang lebih mencemaskan, peningkatan kasus ini juga terjadi pada individu yang bukan perokok, yang selama ini dianggap memiliki risiko lebih rendah.

Menurut laporan Dailymail, jumlah penderita kanker mulut terus meningkat di berbagai belahan dunia. Di Inggris saja, lebih dari 12.500 kasus baru didiagnosis setiap tahunnya. Data dari Oral Health Foundation mencatat bahwa pada tahun 2023, angka kematian akibat kanker mulut mencapai 3.637 orang, mengalami peningkatan sebesar 61 persen dalam satu dekade terakhir. Salah satu faktor yang memperburuk kondisi ini adalah keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan gigi, yang menyebabkan banyak kasus terlambat terdiagnosis.

Mengurangi konsumsi gula dapat menjadi langkah sederhana dalam menekan risiko kanker mulut. Layanan Kesehatan Inggris (NHS) menyarankan agar asupan gula tambahan tidak melebihi 30 gram per hari. Sebagai perbandingan, satu kaleng soda berukuran 330 ml dapat mengandung lebih dari 35 gram gula, yang sudah melampaui batas harian yang direkomendasikan.

Selain berisiko terhadap kanker mulut, konsumsi gula berlebih juga berkaitan dengan peningkatan kasus obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Para peneliti berharap adanya kebijakan yang lebih ketat untuk mengendalikan konsumsi gula dalam pola makan sehari-hari, demi mengurangi risiko berbagai penyakit serius di masa depan.

Also Read

Tags

Leave a Comment