Zhang Yiming, sosok visioner di balik kejayaan ByteDance, kini resmi menyandang gelar sebagai individu paling kaya di China. Harta kekayaannya mencapai angka fantastis, yakni USD 57,5 miliar atau setara dengan sekitar Rp 952,5 triliun.
Pada Rabu (26/3), Zhang berhasil menggeser posisi taipan air minum dalam kemasan, Zhong Shanshan, serta salah satu pendiri Tencent, Ma Huateng, dari puncak daftar orang terkaya di Negeri Tirai Bambu. Tak hanya itu, pria yang dikenal dengan ciri khas kacamatanya ini juga menduduki posisi ketiga sebagai orang terkaya di Asia, di bawah duo konglomerat asal India, Mukesh Ambani dan Gautam Adani.
Lonjakan kekayaan Zhang yang melampaui USD 10 miliar ini merupakan hasil dari evaluasi nilai perusahaan oleh Bloomberg. Analisis tersebut mempertimbangkan valuasi dari berbagai investor terkemuka, seperti BlackRock, Fidelity Instruments, dan T. Rowe Price Group, serta adanya rencana perusahaan untuk melakukan pembelian kembali saham karyawan dengan total nilai mencapai USD 312 miliar.
Saat ini, Zhang yang berkewarganegaraan China menetap di Singapura dan memperoleh sebagian besar kekayaannya dari kepemilikan saham sebesar 21% di ByteDance. Perusahaan yang ia bangun ini telah melahirkan berbagai aplikasi digital yang mendunia, termasuk platform berita Toutiao serta aplikasi berbagi video pendek yang mendominasi pasar, Douyin dan TikTok.
“Zhang berbeda dari generasi miliarder ‘buatan China’ sebelumnya karena bisnisnya lebih inovatif dan berorientasi global,” ujar Hao Gao, direktur di Research Center for Global Family Business Tsinghua University, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Kamis (27/3/2025).
Mengawali karier sebagai insinyur di platform pencarian perjalanan Kuxun.com, Zhang kemudian mendirikan bisnis pertamanya pada 2009, yakni 99fang.com, sebuah platform pencarian properti. Namun, ia memilih untuk meninggalkan bisnis ini tiga tahun kemudian.
Pada 2012, di sebuah apartemen mungil di Beijing, ia melahirkan ByteDance. Produk perdana perusahaan ini adalah Toutiao, aplikasi berita yang dalam kurun dua tahun berhasil meraih lebih dari 13 juta pengguna aktif harian.
Empat tahun berselang, ByteDance meluncurkan aplikasi video pendek Douyin untuk pasar domestik China dan TikTok untuk pasar global. Keberhasilan aplikasi ini melesat tajam, menjadikannya favorit di kalangan generasi milenial dan Gen Z serta meraih popularitas di seluruh dunia.
Langkah strategis lainnya datang pada 2018, saat ByteDance mengakuisisi Musical.ly, platform media sosial asal China, dengan nilai USD 800 juta. Akuisisi ini kemudian memungkinkan integrasi layanan tersebut ke dalam TikTok, memperkuat dominasi ByteDance dalam industri media sosial.
Meski sukses besar, Zhang memutuskan untuk mundur dari jabatan CEO ByteDance pada 2021, dan beberapa bulan setelahnya juga melepaskan posisi sebagai chairman. Keputusan ini mengikuti tren para miliarder teknologi lainnya yang memilih mundur dari kepemimpinan aktif, seperti Jack Ma dari Alibaba Group dan Colin Huang dari PDD Holdings.
Dari apartemen sederhana hingga mendunia, perjalanan Zhang Yiming membuktikan bahwa inovasi dan visi global mampu mengantarkan seseorang ke puncak kejayaan ekonomi.