Miliarder ternama dengan kekayaan fantastis Rp218 triliun, Raymond Thomas Dalio atau lebih dikenal sebagai Ray Dalio, terlihat duduk berdampingan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam sebuah pertemuan eksklusif bersama para taipan Indonesia di Istana Negara pada Jumat (7/3) siang.
Dalam kesempatan tersebut, Ray Dalio tampil dengan balutan kemeja batik berwarna cokelat, memberikan kesan menghormati budaya lokal. Prabowo, dalam pidato pembukaannya, memperkenalkan sosok Ray Dalio kepada para pengusaha yang hadir sebagai figur berpengalaman di bidang keuangan global.
Prabowo turut mengumumkan kelahiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia sebagai entitas baru yang akan memainkan peran strategis dalam perekonomian nasional.
“Saudara-saudara sekalian, bersama-bersama telah menggagas dan telah melahirkan sebuah SWF yang cukup besar yaitu kita beri nama Badan Pengelola Investasi Danantara,” ujar Prabowo.
Menurutnya, entitas ini akan menjadi fondasi baru dalam memperkuat ekonomi Indonesia, terutama dalam mengoptimalkan aset negara dan meningkatkan efisiensi kerja.
“Intinya BUMN usaha negara dan Danantara kita konsolidasikan untuk melaksanakan suatu perbaikan suatu peningkatan dalam kinerja dengan melakukan suatu perbaikan-perbaikan yang perlu kita perbaiki. Dan kita akui kita banyak perlu perbaikan, supaya kinerja aset kita menjadi cukup baik,” tambahnya.
Prabowo juga mengungkapkan kedekatannya dengan Ray Dalio dan berharap agar hubungan baik tersebut dapat memberikan manfaat lebih luas bagi Indonesia.
“Serta kami sangat beruntung dengan anda hadir di sini sebagai seorang sahabat, dan kami selalu ingin Anda untuk bisa berinteraksi dengan anda,” ucap Prabowo.
Ray Dalio sendiri dikenal sebagai pendiri Bridgewater Associates, perusahaan investasi yang mengelola dana lindung nilai atau hedge fund. Berdasarkan data Forbes per 16 Oktober 2024, Bridgewater Associates mengelola dana mencapai US$112 miliar atau sekitar Rp1.745 triliun. Adapun kekayaan pribadi Ray Dalio tercatat sebesar US$14 miliar atau setara dengan Rp218 triliun.
Selain Ray Dalio, pertemuan di Istana juga dihadiri oleh para konglomerat besar Indonesia, seperti Chairul Tanjung, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, Sugianto Kusuma atau Aguan, Anthony Salim, Boy Thohir, dan James Riady. Nama-nama lain yang turut hadir di antaranya Franky Widjaja, Prajogo Pangestu, Tomy Winata, Anindya Bakrie, dan Hilmi Panigoro.
